Text

Jumat, 09 Juli 2010

SEPEDA ONTEL DAN KOTAK JAMU HARAPAN DARI KSM WISANGGENI

Jam 07.00 pagi sampai jam 12 siang saat yang nikmat minum Jamu Gendong buatan Ibu Sukarlin. Dari ujung dukuh Langgeng sampai dukuh Kincir desa Langgengharjo Juwana Pati. Rumahnya di RT.08/I.

Pada tanggal 20 Juni 2004 adalah saat yang paling bahagia buat Ibu Sukarlin anggota KSM Wisanggeni karena usulan pinjaman dikabulkan oleh UPK BKM sebesar Rp 1500.000,- diangsur 10 kali dan membayar bunga 1,5% dari desar pinjaman . Ibu Sukarlin punya bagian Rp.300.000,- karena sebagai anggota KSM tersebut. Dan digunakan sebagai tambahan modal kulak bahan jamu gendong guna menopang kehidupan sehari-hari yang sangat berat. Ibu Sukarlin tidak dikaruniani anak hanya ditemani bapak Martono suami tercinta yang keseharianya membantu membuat jamu dan sebagai buruh tani didesa Langgengharjo.

Setelah lunas pada tanggal 8 Juni 2005 pinjam lagi sebesar Rp 300.000 dan lunas kemudian dikabulkan UPK untuk pinjam lagi pada tanggal 8 Juli 2006 sebesar Rp 300.000,- . Setelah lunas pinjam lagi pada tanggal 6 Juli 2007 pinjam sebesar Rp 500.000 dan pada tanggal 20 Desember 2008 dipinjami lagi oleh UPK sebesar Rp 500.000.

Jenis jamu gendong yang tersedia oleh Ibu Sukarlin adalah Kunir Asem, beras kencur, paitan senenjong godog, banyu suruh dan sirup jahe gulo jowo yang super manjur dan nikmat dan betul-betul obat verbal untuk menunjang kesehatan yang dijual Rp500,- per adonan.

Tak hanya jamu yang dijual oleh bu Sukarlin tapi juga penawar jamu seperti krupuk, bakwan jagung dan makanan ringan yang terjangkau harganya dan tentu saja hiegenis.Sedang bahan-bahan dasar yang digunakan adalah temu lawak, temu ireng, lempuyang, kunci, mpu kunir, kunir, kencur dan jahe yang dengan mudah didapat.

Omset harian rata-rata Rp 100.000 dan dipotong biaya operasional dan produksi sebasar Rp 80.000 sehaingga ibu Sukarlin mendapat keuntungan Rp 20.000,-

Bermodal semangat dan harapan serta kejujuran dan kedisiplinan ibu Sukarlin yakin dan percaya bahwa dengan kemandirian dan menangkap peluang semua bisa sesuai moto PNPM “ bersama membangun kemandirian bisaaa”. Ibu Sukarlin bangga dengan Program ini, karena PNPM lah yang dapat membantu memberi tambahan modal karena tanpa agunan dan bunga yang terjangkau akan membuka tabir kesejahteraan dan bagian dari solusi penanggulangan kemiskinan di desa Langgengharjo Kec Juwana yang telah masuk dalam PNPM Mandiri Perkotaan.

“Kulo kedah mbayar rutin amargi sing jenenge utang nganti mati tetep ditagih ning akherat mugi-mugi mawon P2KP tetap jaya dan abadi saget sabiyantu marang wong kados kulo akul jamu sing butuh modal sing ora dipercoyo karo bank gede amargi njelimet ” celetuh Ibu Sukarlin.

Dari jam 7.00 sampai jam 12 mengayuh sepeda ontel ditemani botol aqua berisi jamu herbal yang merupakan aktiva tetap yang manjur anti oksidan mengitari seputar Langgengharjo sambil berkata “Jamu-jamu jamune lho, kunir asem, selenjong godog wonten awak dadi seger”.

Bersama bapak Martono suami tercinta ibu SukarlIn sebagai buruh tani semoga cepat dikaruniani anak untuk menemani dan sebagai tumpuhan harapan dan cita-cita ibu Sukarlin. Bersabar dan tawakal sesuatu yang tiada mungkin menjadi mungkin akan tercapai. Amin……………….

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites